Peringatan Tahun Baru Islam 1443 H dengan tema “One Step Closer With AL-Qur’an”

Dalam memperinagti tahun baru Islam UKM FKI Al-Fattah Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri baru saja mengadakan kegiatan Assyura (A Spirit Syi’ar Qur’an of Muharram) berupa lomba MTQ (Musabaqoh Tilawatil Quran) dan pengajian yang bertema One Step Closer With Al-Qur’an. Pengajian kali ini mengundang Al-Ustadz Muhammad Ibnu Khaldun As’ad AR S.E.

            Menurut ustadz Ibnu Khaldun tema One Step Closer With Al-Quran sangatlah unik, karena di masa pandemi sekarang yang harus menjaga jarak malah mendekat. Tapi ini beda, karena Al-Quran, kita seharusnya mendekat. Bagaimana caranya? Untuk menjadi dekat dengan Al-Quran yang pertama adalah dengan mengenal Al-Quran itu sendiri, sebagaimana pepatah tak kenal, maka tak sayang. Al-Quran secara bahasa berasal dari bahasa Arab, yaitu qaraa yang berarti membaca. Hal ini sangat berhubungan dengan surat pertama yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW surat Al-Alaq yang ayat pertama berbunyi اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ

اِقْرَأْ yang berarti bacalah. Al-quran tidak diturunkan dalam satu kali waktu, namun secara berangsur-angsur atau mutwwatir.

            Penurunan Al-Quran bertujuan untuk memberikan petunjuk dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan kebajikan bahwa bagi mereka ada pahala yang sangat besar. Al-Quran memiliki nama lain, diantaranya Al-Furqon yang berarti pembeda, Adz-dzikr yang berarti pengingat, al-kitab yang berarti kumpulan atau pedoman.

            Pada awalnya isi al-quran dihapalkan oleh sahabat nabi dan ditulis secara acak di batu, pelepah kurma, dan lain-lain. Awalnya al-quran tidak ingin dibukukan, namun Abu Bakar mengumpulkan tulisan-tulisan yang ada di mana-man tadi. Lalu pada zaman Ustman bin Affan al-quran dibukukan. Awalnya al-quran tanpa harakat, sehingga diberilah tanda baca, harakat, oleh Abu Aswad. Setelah itu al-quran dibuat menjadi lima salinan. Salinan-salinan tersebut dibawa di Mekkah, Suriahm Basrah (Irak), Kuffah, dan Madinah. Lalu Usman menyuruh gubernur-gubernur untuk memusnahkan mushaf-mushaf yang selain kelima salinan tadi.

            Al-quran memiliki daya tarik yang dapat membuat kita tertarik untuk lebih dekat dengan al-quran. Berdasarkan hadist, “sebaik-baik manusia, adalah yang belajar al-quran dan mengajarkannya.” Lalu seseorang yang membaca satu huruf dari kitabnya Allah, yaitu al-quran mendapat 10 kebaikan. Misal lafadz الم , satu hurufnya alif, satu huruf lainnya lam, dan satu hurufnya mim. Amazing banget, kan baca satu huruf saja mendapat 10 kebaikan. Kalau kita baca satu ayat sudah berapa huruf? Atau bahkan satu halaman al-quran sudah berapa banyak kebaikan yang kita dapatkan. Namun, kalau membaca al-quran jangan jangan menghitungnya, misal, aku mau baca satu ayat aja, kan udah dapet banyak tuh. Kalau niat membaca al-quran seperti itu kebaikan yang akan diberikan Allah akan sesuai. Berbeda kalau kita membaca al-quran tanpa memperhitungkan berapa kebaikan yang akan kita dapatkan, maka Allah akan memberikan lebih.

            Bagaimana dengan orang yang masih terbata-bata membaca al-qurannya? Seseorang yang masih terbata-bata dalam membaca al-quran akan tetap mendapat pahala, karena ia memiliki kemauan yang keras, berusaha untuk membaca. Namun, disamping itu dianjurkan untuk terus belajar supaya lebih mahir dalam membaca al-quran.

            Allah akan menyanjung kita kalau kita menyempatkan membaca al-quran. Bukan sesempatnya, tapi menyempatkan. Kalau sesempatnya kalau nggak ada waktu buat membaca al-quran ya sudah. Kalau menyempatkan sesibuka apapun pasti ada waktu di mana akan meluangkan waktu untuk membaca al-quran.

            Seseorang yang dekat dengan al-quran tidak akan merasa kosong atau hampa, ia akan mendapatkan keberkahan. Lalu seseorang yang membaca al-quran di akhirat nanti akan mendapat syafaat dari al-quran yang telah kita baca. Saat sakaratul maut, di alam kubur, dan saat malaikan bertanya al-quranlah yang akan menemani kita, kalau kita sering membacanya.

          Seperti kata Ustadz Ibnu Khaldun, “Kemuliaan Al-Quran itu lebih menarik dari promo-promo yang lain.” Seperti yang diungkapkan di awal baca satu huruf aja dapat sepuluh kebaikan, apalagi kalau banyak huruf. Beda sama promo online shop warna orange yang hanya terbatas saat itu juga dan nggak banyak, hehe.

            Oh ya, selain itu di pengajian ini juga ada quiz dengan hadiah yang menrik. Quiz-nya hal-hal yang berhubungan dengan bulan Muharram. Dari peserta pengajian ini ternyata banyak yang antusias, sampai 150-an peserta yang mengikuti quiz ini. Keseruan yang lain yaitu, diumumkannya pemenang lomba MTQ diikuti pemutaran video dari para pemenang. FYI, lomba MTQ ini pertama kali yang diadakan FKI dan diikuti oleh 22 peserta.

            Dengan adanya pengajian ini semoga dapat membangkitkan semangat kita untuk istiqomah membaca al-quran melihat bagaimana kebaikan dan keuntungan yang akan didapatkan. Yuk, mulai menyempatkan membaca al-quran setiap harinya. Nggak perlu langsung satu juz satu hari, bisa satu ayat setiap harinya, setengah halaman, atau satu halaman dan seterusnya. Nanti kalau sudah terbiasa akan lebih mudah melakukannya.

Pembacaan ayat suci Al-Quran oleh Nilnaniisa Alifiyah
Sambutan oleh ketua pelaksana Salwa Widiyanti Rachim
Sambutan oleh Dosen Pembimbing Safari Hasan, S.IP., MMRS.
Penyampaian materi oleh Al-Ustadz Muhammad Ibnu Khaldun As’ad AR S.E
Sesi tanya jawab
Quiz melalui kahoot
Pengumuman juara tiga dan pemutaran video
Pengumuman juara dua dan pemutaran video pemenang
pengumuman juara satu dan pemutaran video
Peserta Webinar
Doa penutup oleh pemateri Ustadz Ibnu Khaldun

  Begitulah pengajian kemarin dalam rangka menyambut tahun baru Islam 1443 Hijriah. Semoga kita semua menjadi pribadi yang lebih baik dari tahun kemarin. Tetap mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker saat di luar rumah, cuci tangan, dan menjaga jarak supaya pandemi segera berakhir, aamiin. Sampai jumpa di pengajian selanjutnya. Find us on instagram @fki_iikbw untuk info menarik lainnya.