Hilda Tanti Yuliana, gadis cantik berasal dari Prodi S1 Keperawatan IIK Bhakti Wiyata berhasil meraih juara 1 dan menjadi “Duta Kosmetik Aman 2022” pada kegiatan Badan POM Goes To School hari Senin-Selasa (30-31/05/2022).
Hilda menuturkan bahwa ia memiliki ketertarikan untuk mengetahui ajang yang diselenggarakan Badan POM Kabupaten Kediri ini. Awalnya ia ditunjuk oleh Kaprodi sebagai perwakilan prodi.
Lalu ia mengikuti tahap seleksi berkas dan menjalani tahapan pembuatan vidio perkenalan, melawan berpuluh-puluh peserta lain. Hingga ia menyandang gelar sebagai duta kosmetik aman dan menjadi perwakilan Loka POM Kabupaten Kediri di tingkat Nasional, yang menaungi beberapa daerah seperti Blitar, Kota Kediri, dan 4 wilayah lainnya.
Kegiatan Badan POM Goes To School ini memiliki tujuan untuk membentuk duta kosmetik yang bisa memberi edukasi tentang memakai dan memilih kosmetik yang aman dan benar, menjelaskan fungsi dan kerja BPOM, dan mengetahui ciri produk yang legal serta yang paling penting cara menghindari kabar hoax terkait kosmetik.
Gadis cantik berprestasi ini juga berpesan agar memilih kosmetik yang aman dan sudah terdaftar BPOM, jangan tergiur produk murah dan iming-iming palsu, dan hasil yang instan, serta jangan mudah termakan hoax serta menghindari stigma “Cantik Itu Harus Putih”.
Hilda juga memberikan tips dan trik cara memilih kosmetik yang baik dan benar, seperti: kosmetik yang memiliki nomor BPOM 11 angka (sudah diresmikan BPOM), memiliki merk yang jelas, mencantumkan bahan dan komposisi yang jelas, memiliki keterangan cara memakai produk, keterangan lokasi produksi yang jelas, dan memiliki nomor batch serta tanggal produksi dan kadaluwarsa.
Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Kediri sukses menggelar grand final Duta Genre pada Minggu, 5 Juni 2022.
Duta Genre adalah Duta Generasi Berencana dibawah naungan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang sasarannya adalah para remaja dan bertujuan untuk mempromosikan serta mensosialisasikan program-program generasi berencana, seperti pencegahan pernikahan dini, dll.
Kebahagiaan dalam acara tersebut juga dirasakan oleh salah satu mahasiswi dari Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri bernama Meike Nur Cahyani prodi S1 Kesehatan Masyarakat angkatan 2020 yang menyabet gelar sebagai “Duta Genre Favorit”.
Duta Genre Favorite merupakan suatu nominasi yang diberikan kepada pemenang dalam ajang grand final Duta Genre dengan kategori penilaian berdasarkan vote kupon, like instagram dan keputusan juri.
Meike mengatakan bahwa faktor yang mendukungnya untuk mengikuti ajang Duta Genre ini adalah keinginannya menjadi role model untuk banyak orang khususnya remaja Kota Kediri, serta ingin menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam upaya mencegah serta menangani permasalahan-permasalahan remaja.
Menurutnya, banyak sekali pengalaman berharga yang didapatkan dalam mengikuti ajang ini. Diantaranya adalah kekeluargaan, ilmu baru, relasi dengan sikap, sifat dan watak yang berbeda, dan masih banyak lagi.
Duta Genre memiliki fokus permasalahan yang sedang dihadapi khususnya di Kota Kediri saat ini yaitu mengenai stunting. Karena stunting merupakan permasalahan gizi utama di Indonesia. Selain itu permasalahan stunting harus segera diakhiri guna untuk mempersiapkan generasi emas 2045. Cara yang dapat ia lakukan yaitu memberikan kontribusi penuh baik itu pikiran maupun tenaga.
“Menurut saya kaum muda saat ini kurang memperhatikan hal-hal kecil yang sebenarnya dapat merugikan dirinya sendiri maupun orang lain. Mereka sering menganggap sepele dan sembrono dalam melakukan suatu tindakan tanpa memperhatikan sebab akibatnya. Selain itu kaum muda saat ini banyak yang minim attitude” ujar Meike tentang pandangannya terhadap kaum muda saat ini.
“Semoga temen temen diluar sana khususnya remaja Kota Kediri lebih sadar akan pentingnya menjaga diri, berfikir maju dan memperhatikan kepentingan kepentingan masa depan. Jangan berhenti di zona nyaman yang kemungkinan besar tidak akan membawa arus perubahan” pesan mahasiswi berprestasi itu.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh IIK Bhakti Wiyata Kediri ini memiliki tujuan sebagai wadah penyaluran bakat dari seluruh mahasiswa dan mahasiswi di IIK Bhakti Wiyata Kediri. Kegiatan tersebut diselenggarakan selama 2 hari, dimana pada hari pertama diisi dengan penyaluran bakat mahasiswa/i IIK Bhakti Wiyata Kediri dengan pengiriman minimal 1 orang per prodi dalam event Bhakta on stage.
UKM Jurnalistik adalah sebuah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) berbasis ilmu pemberitaan. UKM Jurnalistik dibentuk pada tanggal 1 September 2019 atas dasar ingin lebih mengenalkan IIK BW ke pihak luar kampus serta merekam setiap kegiatan-kegiatan kemahasiswaan dalam bentuk pemberitaan. Atas dasar itulah UKM Jurnalistik berdiri. UKM Jurnalistik adalah wadah pengajaran dan pelatihan terkait dunia ke-Jurnalistikan. Berbagi dan mengajari adalah hal penting yang menjadi sebuah pedoman dalam UKM Jurnalistik. UKM Jurnalistik berdiri disaat era yang sudah canggih dalam hal pemberitaan. Pemberitaan bisa disebarluaskan dalam bentuk sosial media (instagram, youtube, website, dll) dan bentuk cetak (majalah, koran, mading). Dengan hal ini, UKM Jurnalistik memanfaatkan situasi tersebut dalam hal pemberitaan. Dengan adanya UKM Jurnalistik, bisa menjadi sumber bacaan serta hiburan bidang Jurnalistik untuk khususnya Keluarga Besar IIK BW dan umumnya masyarakat umum.
Atas dasar UKM Jurnalistik adalah wadah pengajaran dan pelatihan terkait dunia ke-Jurnalistikan dan masa pandemi Covid-19 seperti ini yang belum selesai alhasil maka kami selaku pengurus inti Unit Kegiatan Mahasiswa Jurnalistik Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri ingin menyelenggarakan kegiatan Virtual Sarah Sehan dengan judul “Virtual Introduction Journalism (VIJ 1.0)”dengan tema “Kenalan yuk dengan Kejurnalistikan”.
Harapan dari kegiatan ini dapat berlangsung secara lancar dengan sasaran kegiatan adalah anggota internal UKM Jurnalistik walaupun diadakan dalam masa pandemi. Tujuan dari kegiatan ini adalah :
Mengenal lebih dekat dengan dunia kejurnalistikan di Era Industry 4.0
Memperkenalkan kepada peserta mengenai praktik, teknik, dan media di dunia kejurnalistikan.
Meningkatkan kemampuan dalam hal-hal kejurnalistikan agar anggota UKM melaksanakan proker dengan lancar.
Meningkatkan dan mengembangkan serta memperluas wawasan dalam kejurnalistikan untuk melaksanakan tugas-tugas UKM.
Meningkatkan kekeluargaan antar Mahasiswa.
Mendorong, membimbing serta mengarahkan jalanya UKM Jurnalistik untuk kedepannya.
Menyamakan dan menyatukan presepsi antara dosen pembina dengan anggota UKM Jurnalistik
Menjadi wadah bagi mahasiswa yang mempunyai niat dan kemauan untuk belajar jurnalistik sehingga menghasilkan kader jurnalistik yang presional.
Kegiatan Virtual Introduction Journalism yang deselenggarakan oleh kepengurusan UKM Jurnalistik tahun 2021/2022 ini merupaka program kerja wajib pertama yang dilakukan dengan tujuan utama adalah pengenalan mengenai bidang kejurnalistikan dan wadah pembekalan skill untuk anggota UKM Jurnalistik agar lancar dalam menjalankan program kerja utama dan unggulan dari UKM Jurnalistik yaitu program kerja peliputan.
Pada kegiatan ini terdapat 3 pemateri yang hadir. Yang pertama adalah Bapak apt.Eko Yudha Prasetya. Materi yang disampaikan beliau berjudul “Peran Jurnalisme Mahasiswa” dimana kesimpulan dari materi tersebut adalah peran jurnalisme mahasiswa di lingkup perguruan tinggi mencakup 4 point yaitu peran inkubasi, literasi, fasilitasi, dan demokrasi. Untuk mendukung keberhasilan jurnalistik di kampus harus dilakukan dukungan besar dari kampus seperti memberi ruang bebas kepada mahasiswa. Pengaplikasian peran jurnalisme mahasiswa dapat di wujudkan dalam bentuk membuat film dokumenter, membuat foto kumpulan fotografi, mengembangkan dan mengelola website, youtube. Instagram, secara independent, mengadakan festival jurnalistik kampus. Dan kegiatan rutin seperti hunting foto dan meliput bersama.
Untuk pemateri kedua adalah Bapak Herlambang Prehananto, drg., Sp.PM yang membawakan materi berjudul “Etika Jurnalisme” dengan kesimpulan etika dalam jurnalistik sangat dibutuhkan sebagai point utamanya. Dalam kejurnalistikan memiliki prinsip utama yang harus ditetapkan dan melekat pada seorang jurnalis. Prinsip yang pertama menyampaikan kebenaran dan mengakui bahwa kebenaran yang mendasar hanya bisa diungkapkan denga riset yang setepat-tepatnya, serta wawancara dan pemahan yang harus baik mengenai isu-isu yang muncul. Prinsip kedua adalah independent dan fair, dan prinsip ketiga adalah humanitas dan solidaritas. Menjadi seorang jurnalis juga harus memiliki ketelitian yang tinggi dan tepat supaya tidak terjadi kesalahan saat menyampaikan berita.
Pada kegiatan ini juga terdapat narasumber eksternal yang merupakan seorang praktisi dalam bidang kejurnalistikan. Yaitu Ilmidza Amalia Nadzira, S.S dari Radar Kediri. Materi yang disampaikan adalah “Perbedaan Wartawan dan Jurnalis” dengan kesimpulan Wartawan adalah seorang juru warta yang pekerjaannya mencari dan menyusun berita untuk dimuat dimedia massa, sedangkan jurnalis orang yang melakukan aktivitas jurnalis secara rutin.