Uncategorized

Tentang Depresi

Terdapat lebih dari 50 gejala dari depresi hebat, mulai dari yang terkenal seperti menangis dan sedih, hingga yang mungkin tidak dihubungkan dengan depresi seperti kemarahan, gila kerja, dan nyeri punggung. Kepala Psychiatry di Rumah Sakit Umum Daerah Howard Andrew Angelino, M.D. mengatakan, “Depresi adalah penyakit yang berpengaruh pada seluruh aspek kehidupan seorang individu, tidak hanya suasana hati.” WHO memprediksi pada tahun 2020 ini depresi akan menjadi penyebab terbanyak ke-2 disabililitas, dengan penyebab terbanyak pertama adalah penyakit jantung.

Penyebab dan faktor resiko

Depresi bukan hanya suasana hati yang bisa dilewati begitu saja. Depresi adalah penyakit dimana otak gagal memproses aktivitas yang menyenangkan. Penelitian MRI dengan orang-orang yang menderita depresi telah menemukan perubahan pada bagian-bagian otak yang memerankan peran signifikan terhadap depresi.

Depresi jauh lebih umum dari perkiraan banyak orang, dengan 1 dari 10 orang dewasa mengalami depresi, setengahnya mengalami depresi berat. Wanita hampir dua kali lipat lebih mungkin didiagnosis depresi dibandingkan dengan pria. Depresi umumnya berkembang di usia antara 45 hingga 64 tahun, bercerai, tidak pernah tamat SMA, tidak bisa bekerja atau tidak bekerja, dan tidak memiliki asuransi kesehatan. Resiko-resiko lain yang menyebabkan depresi faktor-faktornya diantara lain:

  • Mengalami kejadian yang menyebabkan stres seperti kehilangan pekerjaan, bermasalah pada pernikahan, menderita penyakit parah, dan/atau menghadapi tantangan finansial
  • Masa kanak-kanak yang buruk seperti mengalami kekerasan, hubungan yang buruk dengan orang tua, dan/atau pernikahan orang tua bermasalah.
  • Karakteristik tertentu seperti menjadi sangat marah ketika stress.
  • Riwayat depresi keluarga yang meningkatkan resiko terkena 3 hingga 4 kali lipat

Gejala dan diagnosis

Gejala depresi dapat sangat berbeda pada tiap individu, namun secara umum dapat dibedakan menjadi tiga kategori yaitu:

  • Gejala emosional dan kognitif termasuk suasana hati yang buruk, tidak tertarik atau tidak termotivasi pada hal-hal yang biasanya dinikmati, bermasalah pada pengambilan keputusa, mudah marah, khawatir berlebihan, masalah pada ingatan, dan merasa bersalah berlebihan
  • Gejala fisik termasuk fatigue, masalah tidur (seperti bangun terlalu awal, sulit tertidur, tidur terlalu banyak), perubahan selera makan, penambahan atau pengurangan berat badan, badan sakit, sakit kepala, jantung berdetak terlalu kencang, dan sensasi terbakar atau geli.
  • Gejala perilaku seperti menangis yang tidak bisa dikontrol, sering meledak dengan marah-marah, menjauhi teman dan keluarga, menjadi gila kerja, penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan, menyakiti diri sendiri, dan di skenario terburuk melakukan percobaan bunuh diri.

Depresi dapat diklasifikasikan menjadi:

  • Major depressive disorder (MDD) termasuk suasana hati yang buruk dan/atau berkurangnya ketertarikan dan kebahagiaan di kehidupan, mengalami gejala-gejala utama dan gejala lain yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari secara signifikan
  • Dysthymia, depresi ringan yang bisa mengarah ke MDD
  • Depresi postpartum yang muncul beberapa minggu setelah melahirkan
  • Depresi psikotik yang muncul dengan delusi dan/atau halusinasi

Sumber: John Hopkins Medicine

Alih bahasa: Puji Wulandari IIK Bhakti Wiyata