Uncategorized

Kematian Dari Sudut Pandang Patologi Forensik

Makna Kematian

Secara tradisional kematian ditentukan oleh tenaga medis menggunakan asumsi dasar standar resusitasi jantung paru. Standar itu menggunakan fungsi jantung dan/atau paru sebagai kriteria kematian. Seiring perkembangan zaman, jantung dan/atau paru tidak bisa dijadikan patokan karena teknologi yang semakin berkembang membuat manusia masih hidup meski mengalami mati otak (brain dead).

Uniform Determination of Death Act (UDDA) kemudian dibentuk untuk mendefinisikan kematian. Berdasarkan UDDA, kematian adalah “An individual who has sustained either (1) irreversible cessation of circulatory and respiratory functions, or (2) irreversible cessation of all functions of the entire brain, including the brain stem, is dead.

Penyebab, Cara, dan Mekanisme Kematian

  • Penyebab kematian (cause of death) luka atau penyakit yang memproduksi kerusakan fisiologikal dalam tubuh yang menyebabkan kematian individu. Contoh penyebab kematian diantaranya tertembak senjata api, penusukan ke dada, dan adenokarsinoma paru.
  • Mekanisme kematian (mechanism of death) adalah kerusakan fisiologikal yang dihasilkan oleh penyebab kematian. Contoh mekanisme kematian diantaranya pendarahan, sepsis, dan gangguan irama jantung. Suatu mekanisme kematian dapat disebabkan oleh beberapa jenis penyebab kematian dan begitu pula sebaliknya. Jika seseorang meninggal karena pendarahan hebat, ini bisa diakibatkan oleh berbagai macam penyebab kematian seperti luka tembak, luka tusukan, tumor ganas yang merusak pembuluh darah, dan sebagainya. Sebaliknya, suatu penyebab kematian, misalnya luka tembak di perut, dapat menyebabkan berbagai macam mekanisme kematian contohnya pendarahan dan peritonitis.
  • Cara kematian (manner of death) menjelaskan bagaimana penyebab kematian terjadi. Cara kematian secara umum dikategorikan menjadi alami, pembunuhan, bunuh diri, kecelakaan, dan tidak ditentukan (tidak diklasifikasikan). Sama halnya seperti mekanisme kematian dapat disebabkan oleh beberapa penyebab dan sebuah penyebab dapat memiliki beberapa mekanisme, sebuah penyebab kematian juga dapat memiliki beberapa cara. Seorang individu yang meninggal karena pendarahan hebat (mekanisme) akibat luka tembak ke jantung (penyebab), cara kematiannya bisa beragam yaitu pembunuhan (seseorang menembak orang itu), bunuh diri (menembak dirinya sendiri), kecelakaan (senjatanya jatuh dan tidak sengaja terpelatuk), atau tidak ditentukan (tidak yakin apa yang terjadi).
  • Manner of death yang ditentukan oleh patologis forensik adalah sebuah pendapat berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan terkait keadaan yang mengarah dan mengelilingi kematian, ditambah dengan penemuan saat otopsi dan hasil tes laboratorium. Manner of death diputuskan sebagai “tidak ditentukan” ketika adanya kekurangan informasi tentang keadaan sekitar kematian untuk pengambilan keputusan, atau, dalam beberapa situasi, saat penyebab kematian tidak diketahui.
  • Sebagai tambahan klasifikasi umum manner of death, patologis forensik menggunakan istilah “tidak diklasifikasikan”. Ini mengacu pada kematian yang penyebab dan keadaan kematiannya diketahui, namun kematiannya itu sendiri tidak berada di salah satu klasifikasi. Contohnya, seorang wanita yang datang ke rumah sakit untuk aborsi. Ia disuntik hypertonic saline, lalu menjalani proses melahirkan, dan janin hidup dengan berat badan 450g lahir. Di kulit janin itu terdapat luka akibat bahan kimia karena suntikan hypertonic saline. Janin itu bertahan hidup selama 1 jam setengah tanpa bantuan alat medis, lalu meninggal. Kematian itu sudah jelas bukan bunuh diri. Masih banyak argumen yang dapat digunakan untuk mendebatkan kematian itu diklasifikasikan dalam kematian alami, kecelakaan, atau pembunuhan. Untuk kasus seperti ini, manner of death diputuskan sebagai “tidak diklasifikasikan.”

Kematian alami yang mendadak dan tidak diduga

Kematian mendadak dikategorikan menjadi 3 yaitu kematian seketika, mendadak tapi tidak seketika, dan kasus dimana individu ditemukan tewas.

  • Kematian seketika adalah kematian mendadak yang paling umum di mata masyarakat awam. Contoh kematian seketika adalah saat seseorang tiba-tiba ambruk dan meninggal setelah mencapai tanah. Penyebab paling umum kematian seperti ini adalah takikardia ventrikular karena penyakit arteri koroner.
  • Kematian mendadak tapi tidak seketika. Contoh kasusnya, seseorang mulai mengeluh sakit dada, kesulitan bernafas, lemah, berkeringat, mual, dan muntah, lalu ambruk. Ia kemudian dilarikan ke rumah sakit. Di perjalanan ke rumah sakit ia mengalami henti jantung dan ketika sampai di UGD sudah tidak bisa diselamatkan.
  • Individu yang ditemukan tewas. Kematian individu ini tidak diduga, dan ditemukan tewas dengan seketika atau tidak seketika. Biasanya dapat diketahui seberapa cepatnya kematian terjadi dengan melihat bagaimana individu tersebut ditemukan. Seseorang yang ditemukan di lantai dapur dengan luka benturan di wajah kemungkinan besar adalah kematian seketika. Jika seseorang ditemukan di kamar, kematian itu mungkin mendadak tapi tidak seketika.

Sumber:

DiMaio, V. J., & DiMaio D. (2001). Forensic Pathology Second Edition. New York: CRC Press.

Biosci, J.L. (2016) Definitions of death: brain death and what matters in a person. Diakses pada 16 Juli 2020.

Alih bahasa: Puji Wulandari IIK Bhakti Wiyata