Kategori
Budaya

Selayang Pandang Budaya

Membudayakan budaya yang sesuai dengan leluhur kita, maju boleh, berkembang harus, namun jangan tinggalkan nilai-nilai budaya leluhur kita. Jangan menjadi kacang yang lupa akan kulitnya.

Kebudayaan merupakan bagian yang tidak terlepas dari kehidupan keseharian kita. Merupakan hubungan timbal balik yang erat. Sejak dahulu kala kebudayaan secara perlahan terbentuk dan diterapkan.Berganti-ganti sesuai kemajuan zaman. 

Kebudayaan atau budaya yang berasal dari bahasa Sanskerta yaitu “buddhayah, merupakan wujud jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal yang memiliki kaitan dengan budi, serta akal manusia.(https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-budaya-menurut-para-ahli-beserta-definisi-dan-unsurnya/)

Dari salah satu definisi tersebut, admin berusaha untuk menggali lebih lanjut tentang budaya. Sesuatu yang lahir dengan memiliki kaitan dengan budi atau akal. Budaya merupakan hasil olah pikir budi atau akal.

Secara logis manusia dilengkapi dengan akal atau budi. Dari akal itulah yang memungkikan kita bisa memilih dan memilah mana yang benar dan mana yang salah. 

Pada proses evolusi masyarakat, akan terbentuk pula secara perlahan nilai atau esesni dari kebudayaan. Sudah menjadi hal yang wajar apabila kebuayaan akan secara pelan berubah. Seperti yang admin tulis di atas, kemungkinan perkembangan zaman akan secara pelan merubah kebudayaan tersebut.

Sebagai gambaran sederhana, kemajuan dari teknologi gadget yang pesat, secara perlahan namun pasti megubah kebudayaan masyarakat. Secara pelan akal kita, budi kita memberikan suatu citra baru. memberikan suatu pandangan baru terhadap lingkungan. Kebiasaan yang baru akan memunculkan kebudayaan baru. Cara pandang baru juga akan mempengaruhi penyelesaian masalah yang juga baru.

Intinya, kita sebagai manusia memiliki sifat yang dinamis, bukan statis. akal dan budi kita akan menuntun kita ke arah yang lebih maju.

Satu hal yang tidak boleh kita tinggalkan dalam proses menuju evolusi kebudayaan adalah bahwa selalu mengingat hal-hal positif atau nilai-nilai positif dari leluhur kita dahulu. Bukan karena kita tidak bisa atau tidak mau maju, namun lebih agar kita tidak kehilangan jati diri kita. jati diri kita yang akan mendampingi akal budi kita untuk bergerak maju, membentuk pola pikir baru yang tidak meninggalkan nilai-nilai positif leluhur kita sehingga kebudayaan baru yang nanti akan terlahir bisa membawa ke arah yang baik, selaras dengan semesta, terisi dengan pemikiran modern tanpa melupakan keindahan harmoni peninggalan leluhur.