SEPUTAR NYERI HAID/MENSTRUASI
Menstruasi atau haid dialami oleh wanita setiap bulannya. Haid yang dialami wanita dapat menimbulkan masalah, salah satunya adalah dismenore atau nyeri haid. Masalah ini adalah masalah yang umum dialami wanita saat haid.
Bagi sebagian wanita dismenore merupakan hal yang merugikan, karena nyeri yang dirasa dan ambang rasa sakit individu berbeda beda. Disminore membuat sebagian wanita terganggu aktivitasnya, seperti contoh mahasiswi yang mengalami desminore susah untuk berkonsentrasi selama jam perkuliahan berlangsung karena nyeri yang dirasakannya.
Dikutip dari Berkley (2013), sebanyak 90% dari remaja wanita di seluruh dunia mengalami masalah saat haid dan lebih dari 50% dari wanita haid mengalami dismenore primer dengan 10-20% dari mereka mengalami gejala yang cukup parah.
Larasati (2016) menyebutkan bentuk desminore yang banyak dialami oleh remaja adalah kekauan atau rasa kejang di bagian bawah perut. Perasaan tidak nyaman akibat rasa tersebut menyebabkan:
- Rasa mudah marah atau gampang tersinggung
- Mual dan muntah karena asam lambung meningkat
- Punggung nyeri dan sakit kepala
- Timbul Jerawat
- Persaan tegang, lesu, dan depresi
Gejala gejala tersebut datang sebelum haid dan selama berlangsungnya haid.
Multidimensional Scoring of Andersch and Milsom mengklasifikasikan dismenore sebagai berikut:
- Dismenore ringan didenifisikan sebagai nyeri haid tanpa adanya pembatasan aktifitas, tidak diperlukan penggunaan obat analgesik dan tidak ada keluhan.
- Dismenore sedang didefinisikan sebagai nyeri haid yang memengaruhi aktifitas sehari-hari, dengan kebutuhan obat analgesik (anti nyeri) untuk menghilangkan rasa sakit dan beberapa keluhan.
- Dismenore berat didefinisikan sebagai nyeri haid dengan keterbatasan parah pada aktifitas sehari-hari, respon analgetik untuk menghilangkan rasa sakit minimal, dan adanya keluhan sistemik seperti muntah dan lain sebagainya.
Dikutip dari Bernardi (2017) menyatakan bahwa 45 sampai 93% wanita usia produktif mengalami nyeri haid, dan paling umum ditemukan pada remaja. Dismenore primer adalag nyeri haid tanpa penyakit organik yang biasa terjadi sekitar 6-12 bulan sejak haid pertama kali, sedangkan dismenore sekunder adalah nyeri haid yang mendasari terjadi pada wanita dengan rentang usia 20-30 tahun, dan umumnya dismenore sekunder ini disebabkan oleh kelainan atau gangguan pada sistem reproduksi.
Selain obat-obat analgesik untuk mengurangi nyeri haid, bisa juga di redakan secara mandiri dengan cara:
1. Dengan pijatan ringan
Dikutip dari On health, memijat perut selama 5 menit sehari diyakini dapat membantu meringankan kram atau nyeri selama haid. Pijatan tersebut diyakini bisa mendorong aliran darah sehingga nyeri haid bisa berkurang.
2. Mandi atau kompres air hangat
Saat haid tubuh terasa nyeri, kram, dan kerap pegal. Hal tersebut sering membuat perasaan tidak nyaman menghampiri sehingga perasaan menjadi tidak menentu. Nyeri haid dapat juga diringankan dengan cara mandi atau kompres air hangat sehingga tubuh bisa menjadi lebih rileks. Air hangat berguna untuk membantu meningkatkan dan memperlancar sirkulasi tubuh.
3. Pola makan yang sehat dan olahraga
Menginsumsi makanan yang tinggi serat nabati dan makanan yang diproses secara minimal bisa mengurangu nyeri haid. Beberapa jenis makanan yang disarankan antara lain:
- Pepaya yang kaya akan vitamin
- Nasi merah yang mengandung vitamin B6 yang dapat mengurangi kembung
- Ayam, ikan, dan sayuran yang berdaun hijau mengandung zat besi karena saat haid, sebagian besar wanita mengalami anemia jika tidak dibarengai dengan asupan gizi yang seimbang.
Sementara itu, berolahraga sebelum atau selama hadi juga membantu mengurangi nyeri haid. Hal ini karena olahraga membantu melepaskan hormon endorphin. Seperti penelitian dari Dhyana (2018) mendapatkan hasil bahwa aktivitas fisik harian seperti berjalan, menyapu, mengepel, menyeterika, berkebun, maupun mencuci pakaian tidak akan meningkatkan intensitas nyeri haid. Namun nyeri haid yang dirasakan akan meningkat apabila sesorang cenderung tidak melakukan apa-apa, seperti duduk maupun berdiri dalam waktu lama.
Bila rasa nyeri menstruasi atau haid ini semakin terasa dan sangat mengganggu seperti terasa sakit sampai tidak bisa bangun sama sekali, harap memeriksakan diri pada pelayanan kesehatan karena ditakutkan terjadi nyeri haid yang tidak normal yang diakibatkan masalah-masalah patologis seperti:
- Fibroid merupakan pertumbuhan jaringan di luar, di dalam, atau pada dinding rahim.
- Endometriosis adalah kelainan dimana jaringan dari lapisan dalam dinding rahim yang disebut endometrium tumbuh di luar rongga rahim.
- Adenomiosis yaitu suatu keadaan dimana jaringan endometrium tumbuh di dalam dinding otot rahim.
- Intra Uterine Device (IUD) merupakan kontrasepsi yang ditempatkan di dalam rahim ini terkadang dapat menyebabkan nyeri haid, terutama pada awal pemasangan.
Artikel lain : iik.ac.id