Download Klik disini
Uji validitas digunakan untuk memastikan bahwa alat ukur yang digunakan dalam penelitian benar-benar mengukur variabel yang dimaksud. Beberapa tahapan dalam uji validitas
- Menggunakan analisis faktor (factor analysis): Analisis faktor digunakan untuk mengidentifikasi struktur internal dari alat ukur. Anda dapat memilih menu “Analyze” di SPSS dan pilih “Dimension Reduction” dan kemudian “Factor”. Kemudian, masukkan variabel yang ingin Anda uji validitasnya. SPSS akan menghasilkan output yang menunjukkan faktor-faktor yang muncul dari analisis faktor.
- Menghitung koefisien korelasi: Anda juga dapat menggunakan koefisien korelasi untuk menguji validitas alat ukur. Anda dapat menggunakan menu “Correlate” di SPSS dan memilih “Bivariate”. Masukkan variabel-variabel yang ingin Anda uji validitasnya. SPSS akan menghasilkan output yang menunjukkan koefisien korelasi antara variabel-variabel tersebut.
- Analisis validitas konstruk: Metode lain untuk menguji validitas adalah dengan menggunakan analisis validitas konstruk. Hal ini melibatkan menguji hipotesis yang berhubungan dengan konstruk atau dimensi dari alat ukur. Anda dapat menggunakan teknik analisis seperti analisis regresi atau analisis jalur di SPSS untuk menguji validitas konstruk.
Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan uji validitas di SPSS:
1. Analisis Faktor (Factor Analysis):
- Buka SPSS dan pilih menu “Analyze”.
- Pilih “Dimension Reduction” dan kemudian “Factor”.
- Masukkan variabel yang ingin diuji validitasnya.
- Analisis faktor akan mengidentifikasi struktur internal alat ukur dan menentukan faktor-faktor yang muncul.
- Output SPSS akan memberikan informasi tentang faktor-faktor yang terlibat dan tingkat kontribusi variabel dalam masing-masing faktor.
2. Korelasi Bivariate:
- Buka SPSS dan pilih menu “Analyze”
- Pilih menu “Correlate” dan pilih “Bivariate”

- Masukkan variabel yang ingin diuji Validitasnya dan lakukan pemindahan variable ke kolom variable disebelah kanan, termasuk variabel “total skor”
- Pada bagian Correlation Coefficients pilih “Pearson”, lalu Test of Significans pilih “Two-tailed”, serta centang “√ “ flag significant correlations dan klik “ OK “.

- SPSS akan menghasilkan output yang berisi koefisien korelasi antara variabel-variabel yang diuji.

- Koefisien korelasi yang signifikan menunjukkan hubungan antara variabel-variabel tersebut, mendukung validitas alat ukur.
- Selanjutnya uji setiap nilai koefisien korelasi ( r hitung ) dengan membandingkan nilai r tabel.
- r hitung > r tabel = “ valid ”, sebaliknya r hitung < r tabel = “ tidak valid “.

3. Analisis Validitas Konstruk:
- Gunakan teknik analisis seperti analisis regresi atau analisis jalur di SPSS.
- Identifikasi hipotesis yang berkaitan dengan konstruk atau dimensi alat ukur.
- Analisis hasil menggunakan model yang sesuai untuk menguji validitas konstruk.
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana alat ukur tersebut konsisten dan dapat diandalkan. Beberapa tahapan dalam melakukan uji reliabilitas antara lain
- Menggunakan koefisien korelasi item-total: Metode yang umum digunakan untuk menguji reliabilitas adalah dengan menghitung koefisien korelasi antara setiap item dengan total skor dari seluruh item. Anda dapat menggunakan menu “Reliability” di SPSS dan memilih “Item Analysis”. Masukkan variabel-variabel item dan SPSS akan menghasilkan output yang mencakup koefisien korelasi item-total.
- Menghitung alpha Cronbach: Koefisien alpha Cronbach adalah ukuran reliabilitas yang umum digunakan untuk menguji konsistensi internal alat ukur. Anda dapat menggunakan menu “Reliability” di SPSS dan memilih “Cronbach’s Alpha”. Masukkan variabel-variabel item dan SPSS akan menghasilkan output yang mencakup koefisien alpha Cronbach.
- Uji retest: Uji retest digunakan untuk mengukur stabilitas reliabilitas alat ukur dari waktu ke waktu. Anda dapat menggunakan metode ini dengan mengulangi pengukuran pada waktu yang berbeda dan kemudian menghitung koefisien korelasi antara pengukuran-pengukuran tersebut.
Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan uji reliabilitas di SPSS:
1. Korelasi Item-Total:
- Pilih menu “Reliability” di SPSS.
- Pilih “Item Analysis” dan masukkan variabel-variabel item.
- SPSS akan menghasilkan output yang mencakup koefisien korelasi antara setiap item dengan total skor dari seluruh item.
- Koefisien korelasi yang tinggi menunjukkan tingkat reliabilitas yang lebih tinggi.
2. Alpha Cronbach:
- Buka SPSS dan pilih menu “Analyze”
- Pilih “Scale” dan pilih “Reliability Analysis”

- Masukkan variabel yang ingin diuji Reliabilitasnya dan lakukan pemindahan variable ke kolom variable disebelah kanan, kecuali variabel “total skor”, pada bagian model pilih “Alpha” dan klik “ OK “

- SPSS akan menghasilkan output yang mencakup koefisien alpha Cronbach.

- Lihat nilai koefisien alpha Cronbach (r hitung) keseluruhan (N of items) atau masing-masing ( if items) dan bandingkan dengan nilai r tabel.
- r hitung > r tabel = “ reliabel ” (konsisten), sebaliknya r hitung < r tabel = “ tidak reliabel “ (tidak konsisten).
- Nilai koefisien alpha yang tinggi menunjukkan tingkat reliabilitas yang lebih tinggi.
3. Uji Retest:
- Uji retest dapat digunakan untuk mengukur stabilitas reliabilitas alat ukur dari waktu ke waktu.
- Lakukan pengukuran pada waktu yang berbeda dan hitung koefisien korelasi antara pengukuran-pengukuran tersebut.
- Koefisien korelasi yang tinggi menunjukkan tingkat reliabilitas yang lebih tinggi.